Buang angin,
kentut, atau yang dalam istilah ilmiahnya disebut flatulence, flatulency,
flatus, adalah ciptaan Allah SWT, yang sudah pasti bukanlah peristiwa biasa. Anda
dapat membuktikannya dengan mencari tulisan ilmiah seputar kentut di mesin
pencari pustaka ilmiah di internet, misalnya di scholar.google.com dengan
mengetikkan kata kunci: flatulence intestine.
Yang akan
Anda dapatkan adalah tidak kurang dari 4800 rujukan ilmiah yang membahas atau
mengandung rujukan tentang kentut dari tahun 2000 hingga sekarang!
Tidak sampai
di situ saja. Rujukan ilmiah tersebut diterbitkan oleh beragam jurnal ilmiah
dari berbagai disiplin, dari ilmu gizi, kedokteran, hingga kesehatan dan
pengobatan. Sudah pasti ini bermakna pula peneliti dan para ilmuwan yang
berkecimpung di bidang penelitian kentut juga berasal dari beragam disiplin
ilmu.
Fisika Di Balik Kentut
Keluarnya
angin dari anus itu sendiri juga merupakan peristiwa yang memperlihatkan
kebesaran Sang Pencipta. Di dalam saluran pencernaan makanan, terutama di dalam
usus, terdapat berbagai zat berwujud padat, cair, gas, serta dengan tingkat
kepadatan dan keenceran beragam.
Hebatnya,
angin kentut yang berbentuk gas bisa mengalir ke arah bawah, dan menerobos
cairan dan padatan di dalam usus, untuk kemudian keluar meninggalkan dubur.
Ini bukan
peristiwa yang tidak aneh. Mengapa? Anda bisa mencoba mencampurkan zat padat, zat
cair dan gas di dalam tabung atau gelas yang memiliki katup pengeluaran di
bagian dasarnya. Lalu Anda berikan tekanan pada campuran tersebut, bisakah Anda
memastikan bahwa gas tersebut bergerak ke arah bawah dan bahwa yang keluar dari
katup pengeluaran tersebut hanya gas saja?
Biasanya gas
atau gelembung udara bergerak menuju ke atas karena lebih ringan, dan sulit
mengeluarkan gas tanpa mencegah keluarnya cairan atau padatannya melalui katup
tersebut. Tapi peristiwa kentut terjadi melalui cara di luar kebiasaan itu
berkat sempurnanya ciptaan Allah pada otot cincin yang membuka dan menutup
lubang anus itu.
Otot lingkar
pada dubur ini mampu merasakan keberadaan gas kentut dan mengatur
pengeluarannya sedemikian rupa sehingga hanya gas saja, dan bukan padatan dan
cairan, yang keluar dari anus. Bayangkan seandainya otot ini tidak mampu
memilah dan mencegah keluarnya cairan dan padatan dari usus besar kita di saat
kita hendak buang angin di tempat terbuka.
Sangat
diragukan jika ada alat buatan manusia yang mampu melakukan kerja seperti
lubang anus yang luar biasa itu. Otot-otot dan jaringan terkait di seputar anus
adalah organ ciptaan Allah yang Mahahebat, yang mampu melakukan kerja pelepasan
gas kentut sekitar 10 kali per hari dengan sempurna, selama puluhan tahun usia
manusia.
Kimia Gas Kentut
Di dalam usus
besar, sekitar 70% gas berasal dari udara yang tertelan melalui mulut kita.
Ketika makan, orang pada saat yang sama menelan ke dalam perutnya sekitar 2-3
cc udara. Misalnya, ketika kita makan apel, udara tambahan yang ikut tertelan ke
dalam tubuh kita adalah sekitar 20 cc. Begitu pula dengan minum. Kurang lebih
17 cc udara memasuki saluran pencernaan makanan saat seseorang meminum 10 cc
air.
Gas
selebihnya yang terdapat pada usus adalah gas asli buatan "dalam negeri",
alias muncul dari dalam usus itu sendiri dan bukan dari luar tubuh. Gas ini
dihasilkan melalui aktifitas penguraian oleh mikroba di dalam saluran
pencernaan kita.
Bagaimana
gas-gas itu terbentuk? Tidak semua makanan yang kita telan dicerna sempurna dan
diserap keseluruhannya di dalam usus halus. Sebagian makanan berserat atau zat
tepung yang tak tercerna sempurna ini, misalnya kacang-kacangan, kemudian
dirombak atau diuraikan oleh mikroba yang menghuni saluran pencernaan kita.
Penguraian ini di antaranya menghasilkan zat-zat berwujud gas seperti metana
dan hidrogen sulfida, serta gas-gas yang mengandung unsur belerang lainnya.
Gas kentut
adalah campuran beragam gas. Kentut sebagian besarnya terdiri atas gas oksigen,
nitrogen, karbon dioksida dan metana yang kesemuanya ini bukan penyebab bau
tidak sedap. Yang memunculkan aroma tidak sedap pada kentut adalah gas-gas yang
mengandung belerang.
Di antaranya
adalah hidrogen sulfida (bau telur busuk), methanethiol (bau sayur membusuk).
Namun ada pula dimetil sulfida yang memiliki bau manis.
Kreatif Karena Kentut
Ternyata kentut
memiliki nilai komersial. Sebut saja Josef Pujol, warga Prancis kelahiran
Marseilles tahun 1857. Ia memiliki kelebihan mampu dengan sengaja mengendalikan
otot-otot perutnya. Dengannya, ia dapat dengan mudah menyedot 2 liter udara ke
dalam usus besarnya melalui anus, dan meniupkan kembali ke luar anus. Dengan
kata lain, ia mampu membuat "kentut buatan".
Berbekal
bakat ini, ia memasuki dunia pentas hiburan. Sebelum pentas, ia "mencuci
usus besarnya" agar tidak menimbulkan bau tak sedap. Suara buang anginnya
hanya memiliki 4 tangga nada: do, mi, sol dan do lagi.
Pentas
profesionalnya berawal di tahun 1887. Karirnya mulai menanjak ketika ia naik
panggung di gedung musik Moulin Rouge di Paris pada tahun 1892. Dalam pentasnya,
terkadang ia memasang selang pada anusnya yang kemudian disambungkan ke
berbagai alat musik tiup untuk bermain musik.
Selain sangat
terkenal, ia juga mendapatkan penghasilan 20.000 frank per minggu, dua setengah
kali lebih banyak dibandingkan artis kondang kala itu, Sarah Bernhardt.
Ketenarannya ini bahkan sempat mendorong Raja Belgia datang diam-diam untuk
melihat Josef Pujol.
Penyaring Kentut
Kini telah
tersedia produk di pasaran yang berfungsi menghilangkan bau kentut yang tidak
sedap. FLAT-D adalah salah satu nama produk berbentuk kain persegi panjang,
yang mudah dilipat dan dibawa. Kain ini digunakan dengan cara menghamparkan di
atas kursi kerja, atau kursi kantor. Selain dapat dicuci dan digunakan ulang,
kain ini mengandung karbon teraktifasi.
Ketika
seseorang buang angin dalam keadaan duduk di atas kursi kerja yang tertutup
kain FLAT-D, kain ajaib ini menyerap aroma tidak sedap kentut tersebut.
Penyaring kentut ini diproduksi pula dalam bentuk pembalut yang dapat
direkatkan pada celana dalam, sehingga lebih praktis.
Selain
FLAT-D, ada pula produk serupa bernama Under-Ease yangdikeluarkan oleh
perusahaan Under-Tec Corp. Pakaian dalam yang sudah mendapatkan hak paten ini
adalah hasil kerja keras penelitian pasangan suami istri Buck and Arlene
Weimer. Produk mereka sempat menjadi buah bibir di media massa AS di awal tahun
2000-an.
Demikianlah,
tulisan singkat ini tidak mungkin dapat menampung seluruh hasil-hasil temuan
ilmiah dan inovasi teknologi seputar kentut, gas yang seringkali dicemooh
orang. Namun, sebagai salah satu ciptaan Allah, ternyata kentut membuktikan
bahwa tiada sesuatu yang Allah ciptakan, melainkan menjadi bukti keagungan dan
keluasan ilmu Allah, Pencipta tanpa tara.
Dialah yang
menciptakan segala sesuatu dengan Tujuan yang benar, sebagaimana firman-Nya,
yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang mengingat
ALLAH sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penCIPTAAN langit dan bumi (seraya berkata): Ya Rabb kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan SIA-SIA Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”
(QS. Ali `Imran, 3:191)