Jenggot Dan Jihad

Jenggot Dan Jihad
“Islam datang dalam keadaan asing dan ia akan kembali asing sebagaimana awal mulanya” ( Riwayat Muslim )

Sebuah televisi swasta pada suatu siang hari di pertengahan Agustus 2009 menayangkan berita tertangkapnya dua wanita di Medan, Sumatera Utara, oleh warga sekitar karena diduga teroris. Dalam sorotan kamera televisi terlihat jelas kedua wanita itu : tak berjilbab, malah satu diantaranya mengenakan celana pendek.

Usai berita itu ditayangkan, salah seorang presenter televisi bertanya kepada rekannya seraya tersenyum. “Anda percaya mereka teroris?”
Pertanyaan itu dijawab dengan tersenyum juga oleh presenter yang lainnya seraya berkata, “ Mengapa anda bertanya seperti itu?”

Senyuman sang presenter tadi seolah-olah bermakna penyangkalan. Mana mungkin kedua wanita itu teroris? Lihat saja pakaiannya seperti itu! Mungkin senyuman itu tak akan pernah mengambang dari bibir mereka andai saja kedua wanita tadi mengenakan cadar.

Tanpa sadar kita sedang diarahkan untuk membuat definisi yang salah tentang teroris. Lihatlah ketika salah satu televisi swasta menayangkan rumah Ibrohim, salah seorang yang diduga terlibat dalam pengeboman hotel JW Mariot Dan Ritz Carlton, Jakarta. Sorot kamera merekam dengan jelas kalimat "be agood Moslem or die as syuhada" ( hidup mulia atau mati syahid) dikaca jendela.

Tersorot juga tangan orang yang menunjuk tulisan itu.Seolah-olah ingin mengatakan kepada pemirsa, “ Ini salah satu bukti bahwa penghuni rumah itu adalah teroris. “Padahal apa yang salah dengan kalimat itu?

Tak hanya itu. Seorang Pangdam seusai memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan RI terang-terangan meminta kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada pihak keamanan jika melihat ada orang asing yang memakai sorban, jubah, dan berjenggot. Lagi-lagi, apa yang salah dengan simbol-simbol Islam itu?

Di Bekasi, Jawa Barat, para wanita bercadar dirazia polisi, disingkap cadarnya, dan dilihat identitasnya. Ini gara-gara komentar seorang pengamat, bahwa Noordin M Top kerap mengenakan cadar pada siang hari. Kasus ini seolah-olah melengkapi ”drama” ketidakberdayaan polisi menangkap si Noordin”palsu” di Temanggung, Jawa Tengah, hingga menghabiskan waktu 18 jam dan menurunkan 600 personel dengan senjata lengkap.

Stigma negatif kepada Islam tidak berhenti sampai disitu. Seorang pengamat menengarai aktifitas dakwah seperti pengajian, muhasabah,outbound, perlu diwaspadai karena rentan menjadi media penanaman nilai-nilai radikalisme. Ada juga yang mengatakan bibit-bibit radikalisme sudah masuk ke sekolah-sekolah, sehingga kurikulum pendidikan agama perlu diubah.

Ini semua cara penyikapan yang berlebihan. Kita semua tak setuju dengan aksi pengeboman yang menewaskan warga sipil, apalagi muslim. Namun, bukan berarti masyarakat harus dibuat alergi terhadap simbol-simbol Islam yang kebetulan melekat pada diri tersangka.

Simbol-simbol itu adalah sunah. Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa mengabaikan sunnahku maka dia bukan dari golonganku” (Mutafaq’alaih). Mengabaikan saja kita sudah tidak boleh apalagi memusuhinya.

Jangan sampai pria berjenggot, ada tanda hitam dikeningnya, dan dijaketnya ada tulisan, “Hidup mulia atau mati Syahid”, lebih dicurigai ketimbang laki-laki dengan gaya rambut funk, dari mulutnya keluar bau rokok atau minuman keras(pen), dilengannya ada gambar tato naga, dan dijaketnya ada tulisan “ Metalica”.

Kata-kata jihad jangan pula dihapus dalam pikiran generasi muda Islam, bahkan harus digelorakan terus. Sebab, kegemilangan generasi awal Islam, salah satunya diantaranya, disebabkan semangat jihad bangsa kita merdeka karena para pahlawan mengobarkan api jihad dikalangan pemuda dinegeri ini.

Jika semangat itu sudah pudar maka generasi muda Islam akan tumbuh menjadi generasi penakut, bahkan pengecut, yang tak siap mengorbankan harta dan jiwanya untuk fii sabilillah.
Pemahaman jihad - jika memang ada yang salah - perlu diluruskan, tapi tidak untuk dihapuskan.

Wallahu a’lam.

Related Posts:

Makna Muhasabah

Makna Muhasabah
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’)

Gambaran Umum Hadits

Hadits di atas menggambarkan urgensi muhasabah (evaluasi diri) dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian dari sebuah planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhaan Rab-nya. Dan dalam menjalankan misi tersebut, seseorang tentunya harus memiliki visi (ghayah), perencanaan (ahdaf), strategi (takhtith), pelaksanaan (tatbiq) dan evaluasi (muhasabah).

Hal terakhir merupakan pembahasan utama yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. dalam hadits ini. Bahkan dengan jelas, Rasulullah mengaitkan evaluasi dengan kesuksesan, sedangkan kegagalan dengan mengikuti hawa nafsu dan banyak angan.

Indikasi Kesuksesan dan Kegagalan

Hadits di atas dibuka Rasulullah dengan sabdanya, ‘Orang yang pandai (sukses) adalah yang mengevaluasi dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematiannya.’ Ungkapan sederhana ini sungguh menggambarkan sebuah visi yang harus dimiliki seorang muslim. Sebuah visi yang membentang bahkan menembus dimensi kehidupan dunia, yaitu visi hingga kehidupan setelah kematian.

Seorang muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar pemenuhan keinginan untuk jangka waktu sesaat. Namun lebih dari itu, seorang muslim harus memiliki visi dan planing untuk kehidupannya yang lebih kekal abadi. Karena orang sukses adalah yang mampu mengatur keinginan singkatnya demi keinginan jangka panjangnya. Orang bertakwa adalah yang ‘rela’ mengorbankan keinginan duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, ‘kebahagian kehidupan ukhrawi.’

Dalam Al-Qur’an, Allah swt. seringkali mengingatkan hamba-hamba-Nya mengenai visi besar ini, di antaranya adalah dalam QS. Al-Hasyr (59): 18–19.

Muhasabah atau evaluasi atas visi inilah yang digambarkan oleh Rasulullah saw. sebagai kunci pertama dari kesuksesan. Selain itu, Rasulullah saw. juga menjelaskan kunci kesuksesan yang kedua, yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi perbaikan.

Dan hal ini diisyaratkan oleh Rasulullah saw. dengan sabdanya dalam hadits di atas dengan ’dan beramal untuk kehidupan sesudah kematian.’ Potongan hadits yang terakhir ini diungkapkan Rasulullah saw. langsung setelah penjelasan tentang muhasabah. Karena muhasabah juga tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya tindak lanjut atau perbaikan.

Terdapat hal menarik yang tersirat dari hadits di atas, khususnya dalam penjelasan Rasulullah saw. mengenai kesuksesan. Orang yang pandai senantiasa evaluasi terhadap amalnya, serta beramal untuk kehidupan jangka panjangnya yaitu kehidupan akhirat. Dan evaluasi tersebut dilakukan untuk kepentingan dirinya, dalam rangka peningkatan kepribadiannya sendiri.

Sementara kebalikannya, yaitu kegagalan. Disebut oleh Rasulullah saw, dengan ‘orang yang lemah’, memiliki dua ciri mendasar yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya, membiarkan hidupnya tidak memiliki visi, tidak memiliki planing, tidak ada action dari planingnya, terlebih-lebih memuhasabahi perjalanan hidupnya. Sedangkan yang kedua adalah memiliki banyak angan-angan dan khayalan, ’berangan-angan terhadap Allah.’

Maksudnya, adalah sebagaimana dikemukakan oleh Imam Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi, sebagai berikut: Dia (orang yang lemah), bersamaan dengan lemahnya ketaatannya kepada Allah dan selalu mengikuti hawa nafsunya, tidak pernah meminta ampunan kepada Allah, bahkan selalu berangan-angan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Urgensi Muhasabah

Imam Turmudzi setelah meriwayatkan hadits di atas, juga meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab dan juga ungkapan Maimun bin Mihran mengenai urgensi dari muhasabah.

1. Mengenai muhasabah, Umar r.a. mengemukakan:

‘Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia.

Sebagai sahabat yang dikenal ‘kritis’ dan visioner, Umar memahami benar urgensi dari evaluasi ini. Pada kalimat terakhir pada ungkapan di atas, Umar mengatakan bahwa orang yang biasa mengevaluasi dirinya akan meringankan hisabnya di yaumul akhir kelak. Umar paham bahwa setiap insan akan dihisab, maka iapun memerintahkan agar kita menghisab diri kita sebelum mendapatkan hisab dari Allah swt.

2. Sementara Maimun bin Mihran r.a. mengatakan:
‘Seorang hamba tidak dikatakan bertakwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisab pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya’.

Maimun bin Mihran merupakan seorang tabiin yang cukup masyhur. Beliau wafat pada tahun 117 H. Beliaupun sangat memahami urgensi muhasabah, sehingga beliau mengaitkan muhasabah dengan ketakwaan. Seseorang tidak dikatakan bertakwa, hingga menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri. Karena beliau melihat salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa mengevaluasi amal-amalnya. Dan orang yang bertakwa, pastilah memiliki visi, yaitu untuk mendapatkan ridha Ilahi.

3. Urgensi lain dari muhasabah adalah karena setiap orang kelak pada hari akhir akan datang menghadap Allah swt. dengan kondisi sendiri-sendiri untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatannya. Allah swt. menjelaskan dalam Al-Qur’an: “Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” [QS. Maryam (19): 95, Al-Anbiya’ (21): 1].

Aspek-Aspek Yang Perlu Dimuhasabahi

Terdapat beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar ia menjadi orang yang pandai dan sukses.

1.Aspek Ibadah

Pertama kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini. [QS. Adz-Dzaariyaat (51): 56]

2. Aspek Pekerjaan & Perolehan Rizki

Aspek kedua ini sering kali dianggap remeh, atau bahkan ditinggalkan dan ditakpedulikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena sebagian menganggap bahwa aspek ini adalah urusan duniawi yang tidak memberikan pengaruh pada aspek ukhrawinya. Sementara dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda:

Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda,

Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya.’ (HR. Turmudzi)

3.Aspek Kehidupan Sosial Keislaman

Aspek yang tidak kalah penting untuk dievaluasi adalah aspek kehidupan sosial, dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Karena kenyataannya aspek ini juga sangat penting, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits:

Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?’ Sahabat menjawab, ‘Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain.

Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)

Melalaikan aspek ini, dapat menjadi orang yang muflis sebagaimana digambarkan Rasulullah saw. dalam hadits di atas. Datang ke akhirat dengan membawa pahala amal ibadah yang begitu banyak, namun bersamaan dengan itu, ia juga datang ke akhirat dengan membawa dosa yang terkait dengan interaksinya yang negatif terhadap orang lain; mencaci, mencela, menuduh, memfitnah, memakan harta tetangganya, mengintimidasi dsb. Sehingga pahala kebaikannya habis untuk menutupi keburukannya.

Bahkan karena kebaikannya tidak cukup untuk menutupi keburukannya tersebut, maka dosa-dosa orang-orang yang dizaliminya tersebut dicampakkan pada dirinya. Hingga jadilah ia tidak memiliki apa-apa, selain hanya dosa dan dosa, akibat tidak memperhatikan aspek ini. Na’udzubillah min dzalik.

4. Aspek Dakwah

Aspek ini sesungguhnya sangat luas untuk dibicarakan. Karena menyangkut dakwah dalam segala aspek; sosial, politik, ekonomi, dan juga substansi dari da’wah itu sendiri mengajak orang pada kebersihan jiwa, akhlaqul karimah, memakmurkan masjid, menyempurnakan ibadah, mengklimakskan kepasrahan abadi pada ilahi, banyak istighfar dan taubat dsb.

Tetapi yang cukup urgens dan sangat substansial pada evaluasi aspek dakwah ini yang perlu dievaluasi adalah, sudah sejauh mana pihak lain baik dalam skala fardi maupun jama’i, merasakan manisnya dan manfaat dari dakwah yang telah sekian lama dilakukan? Jangan sampai sebuah ‘jamaah’ dakwah kehilangan pekerjaannya yang sangat substansial, yaitu dakwah itu sendiri.

Evaluasi pada bidang dakwah ini jika dijabarkan, juga akan menjadi lebih luas. Seperti evaluasi dakwah dalam bidang tarbiyah dan kaderisasi, evaluasi dakwah dalam bidang dakwah ‘ammah, evaluasi dakwah dalam bidang siyasi, evaluasi dakwah dalam bidang iqtishadi, dsb?

Pada intinya, dakwah harus dievaluasi, agar harakah dakwah tidak hanya menjadi simbol yang substansinya telah beralih pada sektor lain yang jauh dari nilai-nilai dakwah itu sendiri. Mudah – mudahan ayat ini menjadi bahan evaluasi bagi dakwah yang sama-sama kita lakukan:

Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. [QS. Yusuf (12): 108]

Related Posts:

7 Alasan Pentingnya Memiliki Website Pribadi

1. Refresentasi diri

Sebuah website dapat menjadi potret virtual Anda, menampilkan pribadi Anda ke seluruh dunia selama 24 sehari dan 7 hari dalam seminggu. Diantara yang paling populer dalam menggambarkan diri Anda secara online andalah dengan membuat blog (atau dikenal sebagai online diary) atau sebuah galeri foto, dimana teman-teman Anda dapat selalu mengupdate kehidupan Anda sehari-hari.

2. Menyebarkan pendapat Anda ke seluruh dunia

Sebuah website dapat menjadi "mimbar" online, dimana Anda dapat berbagi pengetahuan, pengalaman dan antusias dengan orang yang mempunyai minat yang sama, yang tidak saling silang pendapat. Discussion board adalah ide yang sangat disukai, lebih dikenal sebagai "forum". Anda juga dapat menambahkan guestbook pada website, di mana pengunjung dapat mendiskusikan isi postingan Anda.

3. Memungkinkan Anda berkomunikasi dengan orang-orang yang jauh

Website dapat menjadi tempat pertemuan untuk saling berkenalan dengan orang-orang yang berbeda agama, kebangsaan dan usia, serta untuk tetap berkomunikasi dengan teman-teman yang mungkin berada di belahan dunia yang lain. Anda tetap dapat berkomunikasi online tanpa batas yang memungkinkan Anda melakukan percakapan seakan berhadapan langsung dengan beragam orang yang berbeda, secara langsung dari website Anda.

4. Memperluas interaksi orang cacat dengan dunia

Website dapat memberdayakan masyarakat yang memiliki akses terbatas, karena sakit atau cacat, mereka dapat memperluas komunikasi mereka dengan orang lain. Website membukakan pintu orang cacat fisik ke dunia yang dinamis, yang membantu mereka melalui kesulitan karena memiliki "perbedaan". Website menjadi kantor mereka, dimana mereka dapat hadir dan mengirimkan produk/jasa rumahan secara langsung dari ruang keluarga mereka.

5. Mengembangkan sebuah lingkungan yang mahir membuat web

Sebuah website dapat memperkenalkan kepada Anda rahasia dari world wide web. Teknologi Web desain masa kini, telah membawa seni membuat website hanya dengan beberapa klik bagi pengguna yang gaptek sekalipun. Berkat tool web desain WYSWYG (what you see is what you get), memungkinkan semua orang (terlepas dari usia atau tingkat pendidikan) dapat membangun halaman web sendiri tanpa pengalaman sebelumnya.

6. Mendatangkan keuntungan ekstra dengan investasi minimal

Sebuah website dapat mendatangkan keuntungan bagi Anda, saat Anda tidur atau menikmati waktu senggang Anda. Berkat adanya teknologi terbaru untuk mendatangkan pengunjung ke situs Anda, Anda dapat memperoleh uang dengan mudah hanya dengan klik pengunjung pada beberapa promosi produk/layanan atau link yang relevan dengan konten halaman situs Anda (misalnya Google Adsense) tanpa memerlukan investasi awal.

7. Menjadikan Anda sebagai bagian komunitas terbesar di dunia

Memiliki sebuah situs web menjadi kebutuhan mutlak setiap orang saat ini, seperti ponsel dan komputer. Perkembangan teknologi yang cepat telah mengubah kepemilikan sebuah situs web menjadi kebutuhan modern. Pada hari ini, hampir setiap orang memiliki situs web, dimana diperkirakan jumlah orang yang memiliki ruang pribadi sendiri dalam dunia World Wide Web dalam waktu dekat akan bertambah dua kali lipat. Jadi berpikirlah kedepan, bergabunglah dengan tren yang ada saat ini. Anda dapat segera menginstall dan mengatur blog, forum, galeri foto, buku tamu, dan sebagainya.

Related Posts:

Kenapa Musti Baca Al-Qur’an Sih? Kan Kita Tidak Tau Bahasa Arab!


Mungkin bisa jadi diantara kita pernah terbesit pertanyaan sesuai judul diatas, apalagi bagi kita kita yang tidak memiliki latar belakang pendidikan agama Islam secara khusus seperti jebolan pesantren. Menurut saya itu pertanyaan yang manusiawi.

Memang lebih ideal kita bisa melakukan sesuatu pekerjaan maupun perintah agama bila kita lebih memahami dasar dari manfaatnya bukan sekedar doktrin “Pokoknya”. Coba simak cerita berikut ini.

Ini adalah sebuat cerita penuh hikmah. Seorang Kakek Muslim Amerika hidup di sebuah pertanian di pegunungan bagian timur Kentucky dengan cucu laki2nya. Setiap shubuh sang Kakek selalu bangun awal, duduk di meja dapurnya membaca Al-Quran. Cucunya selalu ingin seperti kakeknya,
dan meniru perbuatan kakenya tersebut sebisanya..

Suatu hari sang cucu bertanya, “kek, aku mencoba membaca Al-Quran seperti kakek, tapi aku tidak mengerti, kalaupun ada yang aku mengerti aku langsung lupa begitu aku menutup Al-Quran. Apa sih manfaat membaca Al-Quran?”
Sang kakek pun berbalik perlahan, menghentikan kerjanya memasukkan batu bara ke tungku dan menjawab. “Ambillah keranjang batu bara ini, dan pergilah ke sungai dan bawakan aku sekeranjang air” Sang cucu melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, tapi semua air tumpah
sebelum ia berhasil kembali ke rumah. sang kakek tersenyum dan berkata “kamu harus bergerak lebih cepat mengangkut airnya” dan menyuruh sang cucu tuk kembali ke sungai mengambil air. Sang cucu pun berusaha lari dengan cepat ketika mengantar air, namun tetap saja airnya tumpah.
Sambil kehabisan nafas, ia pun berkata kepada kakeknya bahwa tidak mungkin mengangkut air dengan keranjang, lalu sang cucu berjalan tuk mengambil ember sebagai ganti keranjang.

Sang kakek berkata, “aku menginginkan sekeranjang air, bukan seember air. kau kurang bekerja keras tuk mengambilnya” , dan si kakek pergi ke pintu tuk melihat si cucu berusaha lagi.

Ketika itu, sang cucu sudah tahu bahwa perbuatannya tidak ada manfaatnya, tapi dia ingin menunjukkan kakeknya bahwa secepat apapun dia lari, air dari keranjang akan tetap tumpah. Dia mengambil air di sungai, lalu berlari cepat ke kakeknya, namun air tetap tumpah sebelum ia sampai ke tempat kakeknya. Maka ia pun berkata, “lilhat kek, gak da manfaatnya kan!”

“jadi kamu berpikir perbuatanmu tidak ada manfaatnya?” , sang kakek berkata, “lihatlah keranjangnya”

sang cucu melihat ke keranjangnya dan untuk pertama kalinya ia sadar bahwa keranjangnya telah berubah. Keranjangnya telah berubah dari keranjang batu bara yang kotor menjadi keranjang yang bersih, luar dalam.

“Cu, itu yang terjadi ketika kau membaca Al-Quran. Kamu mungkin tidak mengerti atau mengingat apa pun, tapi ketika kamu membacanya, kamu akan berubah, luar dalam. Dan itu adalah kuasa Allah atas diri kita”.

Semoga kita bisa menangkap maksud cerita diatas sebagai suatu hidayah untuk kita melakukannya dengan tulus dan ihklas semata hanya untuk-Nya
(Deryorke)

Related Posts:

Stroke? kunyahlah biji tomat

Mungkin selama ini saat memasak, Anda suka membuang biji tomat, karena
Anda kurang menyukainya atau lantaran Anda merasa jijik, terutama oleh cairan licin yang menyertai biji tomat. Tapi, jika Anda mengetahui khasiatnya, di masa masa mendatang bisa jadi dalam resep-resep masakan, Anda selalu menyerta biji tomat.

Sebuah penelitian yang dilakukan Rowett Research Institute di Aberdeen,
Skotlandia menemukan khasiat biji tomat bagi kesehatan. Seperti yang dikutip
majalah kesehatan Prevention, Asim K Dutta-Roy, PhD, sang peneliti
menemukan, cairan licin atau jelly berwarna kuning yang terdapat di sekitar biji tomat, mengandung senyawa atau bahan campuran yang manjur untuk melawan stroke dan penyakit jantung.

Penelitian juga mendapatkan bahwa jika Anda meminum juice tomat tanpa
membuang bijinya, maka sekitar 72 persen Anda telah mengurangi risiko
terjadinya penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Waduh, biji kecil yang lendir itu hebat sungguh khasiatnya, ya?

Related Posts:

Sakit Jantung dan Minum Air Hangat....

Artikel ini sangat bagus. Tidak hanya mengenai minum air hangat setelah
makan, tapi juga tentang serangan jantung. Ini masuk akal... orang Cina dan
orang Jepang minum teh panas dengan makanan mereka.. bukan air dingin..mungkin sudah waktunya kita mengadaptasi kebiasaan minum air hangat seperti mereka..Ga rugi.. malah untung..
Untuk mereka yang suka minum air dingin, artikel ini cocok untuk anda.
Memang enak untuk minum secangkir minuman dingin setelah makan. Tapi, air dingin akan mengeraskan makanan berminyak yang baru saja dimakan. Dan memperlambat pencernaan makanan. Ketika endapan ini bereaksi dengan
asam lambung, endapan akan terpecah dan diserap oleh usus lebih cepat
daripada makanan padat. Ini akan memenuhi usus. Sebentar saja, ini akan
berubah menjadi lemak dan bisa mengakibatkan kanker.
Paling baik meminum/memakan sup panas atau air hangat setelah makan.
Catatan serius mengenai serangan jantung: Tidak semua gejala searngan
jantung adalah sakit pada lengan kiri. Waspadalah jika ada rasa sakit yang terus
menerus pada rahang.
Mungkin kita tidak akan mengalami rasa sakit dada pertama ketika terjadinya
serangan jantung. Rasa mual dan keringat yang berlebihan juga adalah gejala
yang umum dijumpai. 60% dari mereka yang terkena serangan jantung ketika
tidur tidak terbangun.
Rasa sakit di rahang bisa membangunkan kita dari tidur nyenyak. Berhati-hatilah
dan berwaspada. Semakin banyak kita tahu, semakin baik kesempatan kita
untuk selamat.
Seorang ahli jantung mengatakan jika mereka yang mendapatkan email ini
mengirimkannya lagi ke 10 orang lainnya, kita bisa menyelamatkan sedikitnya 1
nyawa. Bacalah, ini bisa menyelamatkan hidup anda
Jadilah teman sejati dan kirimkan artikel ini ke semua teman yang kamu
sayangi.

Related Posts:

K.H.Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )


Profil Author: K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)

Yan Gymnastiar (lahir di Bandung, Jawa Barat, 30 Februari 1962; umur 47 tahun) atau lebih dikenal sebagai Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym adalah seorang pendakwah, penyanyi, penulis buku dan penerbit, pengusaha dan pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid di Jalan Gegerkalong Girang, Bandung. Aa Gym menjadi populer karena mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang praktis dan umum diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan keteguhan iman. Aa Gym digemari oleh ibu-ibu rumah tangga karena ia membangun citra sebagai sosok pemuka agama yang berbeda dengan ulama lainnya.

Ketika para ulama konvensional berdakwah tentang keutamaan shalat, puasa, dan kemegahan surga, Aa Gym memilih untuk bercerita tentang pentingnya hati yang tulus, keluarga yang sakinah dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang ringan dan menyenangkan.

Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi ustadz keluarga bahagia.

Hal ini menjadi kontroversial ketika media mengumumkan Aa Gym berpoligami dan menikah lagi dengan Alfarini Eridani atau dikenal juga dengan sebutan Teh Rini pada bulan Desember 2006, saat itu istri pertamanya adalah Hajjah Ninih Muthmainnah atau dikenal juga dengan sebutan Teh Ninih, yang telah menjadi istrinya sejak tahun 1988 dan selama menikah dengannya telah dikaruniai tujuh anak.

Banyak penggemarnya kecewa dan mengirim SMS berantai, menulis di blog dan Surat Pembaca, menelepon ke stasiun TV, berhenti berkunjung ke Daarut Tauhiid, hingga ikut turun jalan dan berdemo menentang poligami. Hal ini berdampak pada kepopulerannya dan bisnisnya.

Untuk lebih lengkapnya tentang perjalanan karier, bisnis, dakwah dan popularitas dari Aa Gym, silahkan ikuti tautannya...>> (Selengkapnya baca disini)

1. Manajemen QolbuBagian I:
Bagian II:

2. Indahnya PerbedaanBagian I:
Bagian II:

3. Pribadi Yang Indah
Bagian I:
Bagian II:

4. Bahaya Dengki
Bagian I:
Bagian II:

#. Mengenal Diri dengan Mengenal Allah
#. Membangun Bangsa dengan MQ
#. Muhasabah Aa Gym
#. Lagu-lagu Aa Gym
# Jagalah Hati
# Mata Hati
# Mengemis Kasih
# Antara Mata dan Hati
# Rosulullah
# Istigfhar

Related Posts:

KH.Zainuddin MZ


Zainuddin Muhammad Zein atau biasa dikenal sebagai KH Zainuddin MZ ( lahir di Jakarta, 2 Maret 1951; umur 60 tahun ) adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer melalui ceramah-ceramahnya di televisi. Julukannya adalah "Da'i Sejuta Umat" karena da'wahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi.

Related Posts:

Cara Hidup Yang Bernilai Ibadah

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan Allah swt.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya berwasiat kepada hadirin jamaah Jum’at sekalian, terutama kepada diri saya sendiri untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah swt. dengan terus menerus berupaya menambah ketaatan kita dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya dengan penuh kesadaran, kesabaran,dan keikhlasan hati, serta mensyukuri nikmat dan karunia-Nya. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang bahagia hidupnya, baik didunia, terutama di akhirat kelak. Amin.

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan Allah swt.

Allah swt. Tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah menyembah kepada –Nya sebagaimana firmannya :

”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”. ( QS. Adz-Dzariyat: 56 )

Ibadah atau menyembah kepada Allah swt. adalah tugas pokok dalam kehidupan umat manusia di alam dunia ini. Ibadah dalam arti yang luas baik yang berdimensi ibadah mahdhah maupun ibadah sosial, yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syari’at, secara tulus dan ikhlas demi mengabdi kepada Allah Swt dengan penuh kecintaan dan mengharapkan ridha-Nya.

Bentuk-bentuk ibadah di dalam Islam itu bermacam-macam, ada ibadah yang sifatnya harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan dan ada pula bentuk ibadah yang wajib dilakukan sekali dalam seumur hidup. Ibadah yang bersifat harian seperti shalat wajib lima waktu; sedangkan yang bersifat mingguan misalnya shalat Jum’at; sebagaimana yang kita lakukan bersama saat ini; yang bersifat bulanan atau tahunan misalnya, puasa di bulan ramadhan, shalat Idul Fitri, shalat Idul Adha dll. Selain dari pada itu, masih banyak bentuk2 ibadah lain yang sifatnya tidak terikat oleh waktu, seperti halnya berdzikir, beritikaf, membaca Al-Qur’an, beramal sholeh, berbuat baik dan lain sebagainya.

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan Allah swt.

Pada dasarnya setiap ibadah yang diperintah oleh Allah Swt. baik yang wajib maupun yang sunah, mengandung makna merendah diri, khudzu, dan merunduk dengan penuh kecintaan kepada Allah Swt. Karena esensi cinta itu sesungguhnya adalah pengabdian dan pengorbanan secara tulus dan ikhlas. Kedalaman dan kesempurnaan cinta itu hanyalah patut dipersembahkan kepada Allah Swt semata. Kecintaan selain kepada Allah, haruslah diletakkan dan diposisikan dibawah kecintaan terhadap Allah Swt.
Hal itu, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Swt :

Katakanlah: "Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya,
maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya."
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
(QS. At–Taubah : 24 )

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan Allah swt.

Setiap perbuatan yang dilakukan oleh manusia, yang baik maupun yang buruk, tidak akan menimbulkan pengaruh dan akibat apapun kepada Allah Swt, akan tetapi semua itu, akan kembali dan diperhitungkan buat manusia itu sendiri. Allah Swt berfirman :

Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri;
dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba (Nya).
(QS. Fush shilat : 24 )

Pada dasarnya, semua bentuk pengabdian dan peribadatan yang kita lakukan itu, adalah untuk kepentingan kita sendiri dan sama sekali bukanlah demi untuk kepentingan Allah swt. Kebesaran dan keagungan Allah tidak dipengaruhi oleh ketaatan dan pengabdian hambanya. Betapapun seluruh manusia dan jin itu berpaling dan tidak mau menyembah kepada Allah, berpesta pora dan tenggelam dalam kedurhakaan dan kemaksiatan, Allah tidak akan rugi dan tidak akan mengurangi keagungan dan kemuliaan-Nya sedikitpun. Kemahamuliaaan dan kekauasaannya tidak tergantung ketaan dan kebaktian dari pada hambanya.
Semua peribadatan dan pujian umat manusia yang dipanjatkan kepada Allah tidak akan menambah kekuasaannya. Dan keingkaran manusia kepada Allah juga tidak akan mengurangi kekuasaannya. Karena, Allahlah yang memiliki segalanya, Allah Maha Kaya, Alllah tidak membutuhkan hambanya, tetapi hambanyalah yang selalu membutuhkan kemurahan dan pertolongan-Nya.

Oleh karena itu agar setiap aktivitas kehidupan kita dapat bernilai ibadah disisi Allah Swt, maka perhatikanlah hal2 berikut ini :

Pertama : Menata niat dengan benar, setiap aktivitas yang kita lakukan haruslah disertai dengan niat yang benar dan tulus ikhlas, yaitu niat yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah Swt seperti, makan dan minum agar bernilai ibadah, maka harus disertai niat bahwa dengan makan dan minum itu, agar dirinya sehat dan kuat, sehingga dapat beribadah kepada Allah Swt. Bekerja yang halal dapat bernilai ibadah, bila dilakukan karena Allah, untuk mencari nafah buat isteri, anak dan keluarganya sehingga mampu bertahan hidup untuk melakukan ibadah dan taat kepada Allah Swt.

Kedua : Aktivitas dan usaha yang dilakukan itu bukan termasuk yang dilarang oleh Allah. Seperti perdagangan minuman keras, prostitusi, melakukan transaksi riba dan hal2 lainnya yang dilarang dalam Islam. Bekerja dan beraktivitas pada hal2 yang dilarang dalam agama tersebut bukan termasuk ibadah walaupun diniatkan mencari nafkah untuk anak dan isteri, untuk beramal dan bersedekah dari hasil karyanya itu. Tetapi semua itu merupakan kemaksiatan dan kedurhakaan serta kekejian yang dilarang oleh Allah Swt dan besar dosanya.

Ketiga : Setiap pekerjaan dan usaha yang dijalani itu, hendaklah dilakukan dengan tetap mengingat akan kebesaran Allah Swt dan mengharap rahmatnya. Jangan sampai semua itu, justru membuat lalai dari mengingat Allah Swt. sebagaimana firmannya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.

Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi”. ( QS. Al Munafiqun : 9 )

Ke empat : Setiap usaha dan pekerjaan yang dilakukan tidak melanggar batas2 yang ditentukan oleh syariat Islam, tidak berlaku dzalim, tidak disertai dengan tipu- menipu, tidak berdusta, tidak berkhianat, tidak merampas hak2 orang lain dan lain sebagainya.
Kelima : Setiap pekerjaan yang dikukan hendaklah dilakukan dengan baik, sungguh2 dengan tetap menjaga akhlaqul karimah. Rasulullah Saw bersabda :

“Innallaha yuhibbu idzaa ‘amila ahadukum ‘amalan an yutqi nahu “

“Sesungguhnya Allah menyukai seseorang diantara kamu yang ketika mengerjakan sesuatu perkara, dilakukan dengan tekun dan teliti”. ( HR Baihaki )

Hadirin, jama’ah shalat Jum’at yang dimulyakan Allah swt.

Kiranya jelaslah bagi kita, bahwa setiap amal perbuatan yang kita lakukan dengan tetap memperhatikan hal2 tersebut, maka amal perbuatan tersebut bermakna dan bernilai ibadah. Dengan begitu, kita telah memenuhi panggilan Allah, sesuai dengan tujuan pencipataan manusia dan jin, yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada-Nya.
Mudah2an Allah senantiasa menganugerahkan rahmat dan petunjuknya kepada kita, sehingga kita mampu menjalani dan mengisi sisa kehidupan ini dengan penuh ketaatan dan kebaktian kepada Allah Swt secara tulus dan ikhlas. Sehingga kita mendapatkan kebahagiaan hidup didunia dan kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Amin....

Related Posts:

Ketika Ajal Datang Menjemput

Ketika Ajal Datang Menjemput
Ma'asyiral mu'minin rahimakumullah !

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, yang telah menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua, kemudian salawat beriring salam, semoga senantiasa di limpah-curahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, sebab berkat perjuangan beliaulah kita dapat mengetahui yang hak dan yang batil, yang halal dan yang haram, antara jalan menuju ke surga dan jalan menuju ke neraka.

Ma'asyiral mu'minin rahimakumullah !

Kematian merupakan suatu kepastian, yang akan dialami oleh setiap umat manusia yang hidup dialam dunia ini. Bersama dengan bergulirnya waktu dan bertambahnya usia seseorang, pada dasarnya berarti ia telah bertambah mendekati pada titik akhir daripada kehidupannya.

Disadari ataupun tidak, cepat ataupun lambat, kaya ataupun miskin, pemimpin ataupun rakyat biasa, setiap orang pasti akan sampai juga pada ajalnya yakni kematian. Karena Allah swt tidak menjadikan seorang manusiapun yang kekal dan abadi untuk hidup selama-lamanya di dunia yang fana ini.
Allah swt berfirman :
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?”
(QS. Al Anbiyaa’ [21]: 34)

Allah swt juga berfirman didalam ayat yang lain :


“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu… (QS. Ali Imran [3] : 185).

Ketika Malaikat Maut datang menghampiri untuk menjemput seseorang karena ajalnya telah tiba, maka orang itu tidak akan luput dari padanya, kemanapun ia akan berlari untuk bersembunyi, meskipun ia dirawat dan dikelilingi oleh team dokter yang paling ahli sekalipun, dengan peralatan tekhnologi medis yang paling canggih dan mutakhir sekalipun.

Semua itu tidak akan dapat menolong dan menghindar daripada kematiannya. Sebagaimana ditegaskan dalam Qur’an :
   
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". ( QS. Al-Jumuah [62]: 8 ).

Tidak ada seorangpun yang tahu, kapan kematian itu akan datang menghampiri dan menjemputnya. Yang pasti apabila saat itu telah tiba, maka tidak dapat dimajukan dan tidak pula dimundurkan walaupun hanya sedetik saja.
  
" Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan (nya).” ( QS. Yunus [10]: 49 ).

Ketika seseorang berada dalam situasi tekanan kematian(sakaratul maut) dan nyawa sudah sampai pada kerongkongannya, maka diperlihatkanlah tempat yang dihuninya kelak, apakah tempat itu indah dan membahagiakan ataukah sebaliknya tempat itu menyeramkan atau menakutkan.


“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan,padahal kamu ketika itu melihat “ (QS.Al-Waqi’ah [56] : 83 - 84).

Sebagaimana halnya yang disebutkan dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya ruh orang mumin itu tidaklah keluar( mati ), sehingga ia melihat tempatnya di surga. Dan ruh orang kafir itu tidaklah akan keluar(mati), sehingga ia melihat tempatnya di neraka”.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah !

Dari hadist tersebut diatas, jelaslah bagi kita, bahwa jika yang meninggal dunia itu seorang mukmin, maka akan diperlihatkan pemandangannya di surga dengan berbagai keindahan dan kenikmatan yang menggiurkan, yang belum pernah ia lihat di dunia ini. Sehingga ketika itu, seolah-olah ia tidak sabar lagi dan ingin segera menghuninya.

Maka disaat ia menghembuskan nafasnya yang terakhir kalinya, iapun mengakhiri kehidupannya didunia yang fana ini, dengan riang gembira dan wajahnya terlihat tersenyum . Sementara keluarga yang ditinggalkannya meneteskan air matanya, berbela sungkawa karena merasa kehilangan orang yang sangat dicintainya.

Tetapi sebaliknya, apabila ia seorang yang munafik, ia seorang yang ingkar kepada Allah, maka diperlihatkan tempatnya yang menyeramkan dan menakutkan, yang belum pernah ia bayangkan dan ia saksikan sebelumnya di dunia, sehingga ia merasa terhenyak dan terkejut yang luar biasa, lalu iapun mengaduh dan meminta agar kematiannya ditangguhkan dulu, walau barang sebentar saja, untuk beramal soleh dan berbuat kebajikan.

Namun apa boleh buat semuanya sudah terlambat, saat keadilan harus ditegakkan bagi dirinya. Maka dengan penyesalan yang sangat mendalam, iapun harus rela mengakhiri kehidupannya di dunia yang fana ini, dengan wajah yang murung, muka kusut, dicekam oleh rasa ketakutan dan kepedihan yang luar biasa.
Allah swt berfirman :

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"
( QS. Al-Munaafiquun [62] : 10 ).

Oleh sebab itu, sebagai orang yang beriman tindakan yang paling tepat adalah mengoptimalkan sisa-sisa usia kita untuk bertobat, beribadah secara maksimal, berbuat kebajikan dan memperbanyak amal salih, agar tidak mengalami penyesalan dikemudian hari. Perhatikan khutbah Rasulullah saw. Berikut ini :

“Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah sebelum kamu sekalian mati, dan bersegeralah memperbanyak amal salih sebelum kamu sibuk ( tidak punya kesempatan ), jalinlah komunikasi antara kamu dengan Tuhanmu dengan memperbanyak dzikir ( mengingat ) kepadaNya, perbanyaklah sedekah baik secara terang-terangan maupun rahasia, maka kamu akan dianugerahi rezeki, pertolongan dan diberi ganti yang lebih baik”.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Semoga Allah Swt senantiasa menganugerahkan rahmat, taufiq dan hidayahnya kepada kita semua, dan semoga, apabila suatu saat ajal datang menjemput kita, serta meninggalkan alam dunia yang fana ini, dapat mengakhirinya dengan khusnul khotimah, amiiin.


Barokallahu li wa lakum.....

Related Posts:

Khusukah Shalat Anda...?

Ma'asyiral mu'minin rahimakumullah!

Hidup di alam dunia yang fana ini laksana sebuah kompetisi, laksana sebuah pertandingan, yang mana tujuannya adalah untuk menentukan tempat kita kelak di alam akhirat, apakah akan menjadi penghuni surga ataukah akan menjadi penghuni neraka.

Dan untuk itu, Islam telah menuntun para penganutnya atau umatnya untuk hidup di alam dunia ini penuh dengan kebahagiaan sementara di akhirat kelak masuk ke dalam surga dengan berpedoman kepada Al- Qur’anul karim dan Hadits rasulullah saw. Jadi apalah artinya kesenangan hidup di dunia ini , kalaulah nantinya akan mengakibatkan diri ini digiring masuk ke dalam api neraka.

Related Posts:

Muhasabah Diri


Muhasabah Diri
Ayo kita bermuhasabah untuk diri kita sendiri ataupun bisa juga berjamaah baik itu dilakukan sendiri dengan keluarga, ataupun dengan sahabat.

"Ayo kita mulai saja...! "Sekarang buat dulu posisi duduk Anda yang rileks, kemudian letakkan tangan Anda di dada Anda, “Tarik nafas Anda dalam-dalam, kemudian hembuskan nafas Anda ( ulangi sampai 3x).…..

Rasakan detak jantung yang berdetak di dada Anda, rasakanlah dengan sepenuh hati Anda, rasakanlah di setiap detakannya ada ungkapan rasa syukur yang sering terlupa..… Rasakanlah ternyata jantung Anda berdetak sejak ditiupkan ruh pada bulan ke empat Anda hadir di rahim ibu Anda yang tercinta….

Sekarang rasakanlah, jantung yang berdetak itu membuat darah Anda mengalir ke seluruh tubuh Anda....., rasakanlah darah Anda mengalir ke kepala Anda...., ia membawa oksigen murni, memberikan nutrisi kepada otak Anda, sehingga Anda menjadi cerdas.

Rasakanlah darah Anda yang mengalir di tangan Anda, rasakanlah darah Anda yang mengalir di kaki Anda, kemudian mengalir di jari-jari kaki Anda. Rasakanlah bahwa tubuh Anda mulai menghangat dengan rasa takjub, bahwa darah Anda mengalir dengan tertib disetiap sela tubuh Anda, Rasakanlah kebesaran Allah. Allahu Akbar....!!!

Sekarang bayangkan dalam imajinasi Anda, masa-masa bahagia Anda, yang pernah Anda rasakan bersama orang-orang yang Anda cintai, bayangkan masa-masa bahagia yang pernah Anda rasakan bersama mereka, orang-orang yang ingin Anda bahagiakan sebab Anda begitu menyayangi mereka.

Hadirkan saat-saat indah ketika Anda kecil dulu bercengkrama akrab dengan ibu dan ayah Anda. Hadirkanlah masa-masa bahagia Anda ketika Anda bertamasya ke tempat impian Anda bersama mereka.

Hadirkanlah dalam pikiran Anda, masa-masa bahagia ketika Anda bermain kartu atau bermain kelereng bersama adik, kakak, dan rekan-rekan kecil Anda, yang kini entah dimana mereka berada.

Hadirkanlah masa-masa yang tak terlupakan ketika Anda bersilaturahmi, berpetualang ke rumah kakek dan nenek Anda, kerumah saudara-saudara ayah dan ibu Anda yang tidak seberuntung Anda.

Bayangkan masa-masa bahagia ketika Anda bersyukur karena bertemu dengan seorang sahabat yang begitu peduli kepada Anda, dimana dunia tak lagi terasa gersang karena wasilahnya. Bersyukurlah Anda kepada Allah.

Allah memberikan kepada Anda setiap saat hal-hal yang baru, yaitu waktu. Sedetik yang lalu, semenit...., sejam...., sehari...., setahun yang lalu adalah masa lalu yang mustahil bisa kembali. Itulah sejauh tempat yang tidak mungkin akan datang kembali.

Kekurangan, kesempitan, keterbatasan Anda adalah ujian dari yang Maha menjalankan Anda didunia ini, Yang Maha tahu tidaklah menguji Anda pada hal-hal yang Anda tidak kuasa untuk menanggungnya.

Sekarang, hadirkanlah kembali mereka satu persatu dalam pikiran Anda, Tataplah wajah mereka, tataplah mata mereka, tataplah senyuman mereka, tataplah harapan-harapan mereka. Sekarang mari kita untuk lebih fokus lagi.

Hadirkanlah dalam pikiran Anda, seorang wanita yang luar biasa, seorang wanita bermahkota ibu, hadirkanlah ibu Anda yang luar biasa, seorang ibu yang mengandung Anda sembilan bulan lamanya, dalam kondisi letih tanpa mengeluh ditelan oleh rasa bahagianya, sebab Anda akan lahir.

Seorang ibu yang bertaruh nyawa ketika melahirkan Anda, dimana sebelah kakinya sudah di akhirat, demi untuk memperjuangkan kelahiran Anda.

Hadirkanlah seorang ibu yang terus menerus membimbing Anda, memberikan Anda ASI, yang tidak rela melihat Anda kehausan, dan ibu Andapun segera menghentikan segala aktivitasnya karena anaknya yang tercinta menangis ingin disusui.

Hadirkanlah dihadapan Anda seorang ibu yang penuh kasih tersebut....tataplah matanya dalam -dalam....tataplah kerutan diwajahnya....tataplah rambutnya yang sudah mulai memutih... tidakkah Anda melihat dirinya sudah mulai renta ditelan usia....

Itulah ibu Anda....ibu yang mengajari Anda berjalan....ibu yang mengajari Anda membaca....ibu yang mengajari Anda mengaji....ibu yang dulu memakaikan pakaian Anda dari baju yang dibelinya dipasar, dimana ia rela berdesak-desakkan agar Anda tidak kedinginan dan berpakaian yang indah...seorang ibu yang luar biasa.

Seorang ibu yang selalu menunggu kapan Anda pulang ke rumah, dengan wajah ceria...ibu yang menunggu Anda dengan sabar dikala Anda sakit, ibu yang selalu memotivasi Anda dikala Anda menghadapi ujian berat dalam hidup...seorang ibu yang tetap menyayangi Anda...walaupun Anda sering berfikiran negatif tentang ibu Anda sendiri.... Astaghfirullahal azim....

Perhatikanlah sekarang ibu Anda bergerak pelan-pelan mendekati Anda sambil tersenyum penuh kasih sayang, rasakanlah ibu Anda memegang pundak Anda, dan Andapun tak tahan ingin memeluknya, rasakanlah hangatnya pelukan ibu Anda...rasakanlah pundak Anda yang basah oleh air mata ibu Anda.

Dengarkanlah....ibu Anda berbisik dengan lirih....”Anakku...! ibu sangat menyayangimu nak....terus terang engkau adalah anak harapanku...jadilah anak terbaik nak....jadilah anak yang soleh...anak yang solehah...

Sekarang hadirkanlah seorang ayah, yang bercucuran keringat mencari nafkah buat Anda dan keluarga, seorang ayah yang sangat bahagia ketika mengetahui kalahiran Anda yang selamat, seorang ayah yang selalu membangga-banggakan Anda kepada rekan-rekannya.

Hadirkanlah seorang ayah yang pergi pagi, pulang petang bahkan sampai malam. Bahkan sampai menginap untuk bekerja dengan tetap penuh semangat, untuk Anda dan keluarga Anda. Hadirkanlah mereka dengan hati Anda yang terdalam saudaraku....tak perlu Anda khawatirkan tetesan air mata Anda....

Tataplah wajah ayah Anda...tataplah senyumannya yang penuh wibawa...tatap pula rambutnya yang sudah mulai memutih penuh uban....tatap pula jalannya yang sudah mulai gontai...dimakan usia...

Tatap pula ayah Anda yang kini mulai sering sakit-sakitan... hadirkanlah beliau...dan bayangkanlah ayah Anda mendekati Anda perlahan dan memegang pundak Anda seraya berkata : Anakku....sungguh ayah bangga kepadamu....

Teruslah berjuang nak...!!! memang hidup ini tidak mudah...tapi insya’allah selama engkau terus berjuang menghadapi masalah....yakinlah justru karena masalah itulah yang membuat engkau mendapatkan peluang untuk berprestasi.... majulah nak....berjuanglah....jangan cepat engkau menyerah....

Sekarang hadirkanlah ketika Anda bercengkrama bersama sahabat Anda, dan rekan-rekan seperjuangan Anda lainnya. Hadirkanlah ketika Anda berkumpul dengan mereka, hati Anda menjadi lebih tenang karena Andapun merasa dekat dengan Tuhan. Hadirkanlah rasa syukur, karena Anda telah memiliki rekan-rekan yang luar biasa.

Bayangkanlah ketika tiba-tiba Anda mendapatkan sms dari ayah Anda...”nak pulanglah ada berita duka untukmu nak, segera pulang nak...ayah tunggu...!!!

Selama perjalanan pulang hati Andapun gelisah, apakah gerangan yang terjadi. Sesampai didepan rumah Anda, Anda melihat banyak orang berkumpul mengerumuni rumah Anda...Andapun bertanya-tanya ada apa gerangan....

Mereka semua menatap wajah Anda dengan syahdu, mereka satu persatu mulai menyalami Anda...sabar...ya...nak...kata mereka....Andapun gelisah coba memasuki rumah lebih dalam lagi....ternyata Anda melihat satu sosok tubuh terbujur kaku di tengah rumah Anda....

Itulah saat terakhir Anda menatap wajah ibu Anda. Itulah saat terakhir Anda bersungkur dihadapan ibu Anda. Itulah saat terakhir Anda bisa luruh, dipangkuan ibu Anda. Sebuah kematian yang pasti terjadi.

"Saudaraku..., sesungguhnya bukan kematian ibu Anda yang menjadi tragedi, tetapi sudahkah Anda sempat membahagiakan ibu Anda sebelum ia kembali menghadap Tuhan...?

"Saudaraku...bangkitlah mulai saat ini, bahagiakanlah kedua orang tua Anda dengan usaha Anda yang terbaik. Yakinlah ketika Anda bertekad jadi oarang baik, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah berbakti dengan tulus kepada kedua orang tua Anda.

"Bangkitlah saudaraku...Orang tua Anda tdk meminta banyak kepada Anda, mereka hanya ingin menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat. Mereka hanya ingin Anda menjadi anak yang soleh dan solehah, sehingga doa yang keluar dari mulut anak yang soleh akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah Swt.

"Bangkitlah saudaraku...., mulai saat ini tidak ada lagi malas, yang ada hanyalah kerja keras, gunakan waktumu sebaik mungkin. Mulai saat ini tidak ada lagi kata malas, yang ada hanyalah antusias.

Mulai saat ini tidak ada lagi bekerja karena ingin dipuji orang, dan rasa sombong di hati, yang ada adalah perjuangan mandiri dan penuh sinergi. Bangkitlah wahai saudaraku.....bangkitlah....!

Related Posts: