Esesnsi haji sudah hilang di tengah - tengah kaum muslimin karena ketiadaan khilafah. Tragedi Mina Semoga menjadi momentum terakhir Haji tanpa khilafah.
Ya... ini adalah kebenaran apa adanya. Dengan tidak adanya khilafah, musuh akan memangsa kaum Muslimin, merobek-robeknya dan memperbudak sesuai dengan keinginan mereka;
Coba kita lihat aliansi Obama dengan Saudi, antara kedua negara telah lama menjadi landasan kebijakan AS di Timur Tengah, Saudi menyatakan dengan jelas ketidaksabarannya atas gagalnya AS menggulingkan pemimpin Suriah Bashar al-Assad dan negosiasi nuklir AS dengan Iran. Siapa yang berteman dengan Amerika dan siapa yang bernegoisasi dengan Iran?
Peran Saudi dalam menggalang negara-negara Arab untuk bergabung dalam koalisi melawan ISIS menuai pujian dari Amerika. ada apa ini? siapa lawan siapa kawan sebenarnya?
AS dan negara Barat lainnya menilai Arab Saudi sebagai pasar yang penting bagi industri pertahanan mereka, aliansi Obama merupakan indikasi kekuatan iman kaum Muslimin dan dinamisme mereka; yaitu jika umat Islam tertidur, maka para diktator di Pakistan, Mesir, Suriah, Yordania dan lain sebagainya akan melakukan pekerjaan mereka untuk menundukkan umat Islam sesuai dengan keinginan para penguasa kolonial mereka.
Tak dapat dibayangkan bahwa sementara orang kafir Barat menyatukan semua energi dan kekuatannya untuk menghancurkan aspirasi umat Muslim, kemudian kita menemukan para penguasa negara-negara Muslim berteman dengan kafir Barat dan mencari keridhaan para tuan Baratnya.
Hubungan AS - Arab Saudi meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah Obama melakukan kunjungan ke Riyadh pada Maret lalu untuk memperbaiki hubungan.
Disisi lain, seperti kita ketahui, Dewan Keamanan PBB pada Senin 20 Juli 2015 telah mengesahkan perjanjian nuklir yang ditandatangani final pada tanggal 14 Juli 2015 di Vienna Austria antara Iran dan kelompok negara 5+1.
Inti kesimpulan dari perjanjian itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat di balik perjanjian ini bertujuan untuk mempermudah berbagai perkara bagi Iran, dengan jalan mencabut sanksi-sanksi dan membangun hubungan-hubungan secara terbuka dengan Iran.
Dengan itu Iran terus memainkan peran yang bisa mempermudah Amerika menjalankan aksinya, meringankan beban Amerika dan menutupi aib-aib Amerika terhadap negara-negara dan bangsa-bangsa di kawasan.
Dengan demikian secara riil Iran menjalankan politik Amerika seperti yang terjadi di Irak, Suriah dan Yaman. Akan tetapi, nantinya Iran tidak lagi menjalankan perannya itu dari balik tabir tebal yang menutupi pandangan. Iran akan menjalankan perannya itu dari balik tabir tipis atau bahkan tanpa tabir!
****
Saudaraku, Ini telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis: “Ikatan Islam akan lepas terurai satu per satu, setiap kali simpul terlepas, manusia akan bergantung pada simpul berikutnya, yang pertama terlepas adalah pemerintahan dan simpul yang terakhir adalah shalat" (HR. Hakim / Ahmad).
Syariah tidak bisa ditegakkan sepenuhnya kecuali di bawah khilafah. Karenanya adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah berjuang dalam kapasitas maksimum untuk mengembalikan khilafah dan melakukannya sesuai dengan metodologi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Ya... ini adalah kebenaran apa adanya. Dengan tidak adanya khilafah, musuh akan memangsa kaum Muslimin, merobek-robeknya dan memperbudak sesuai dengan keinginan mereka;
Coba kita lihat aliansi Obama dengan Saudi, antara kedua negara telah lama menjadi landasan kebijakan AS di Timur Tengah, Saudi menyatakan dengan jelas ketidaksabarannya atas gagalnya AS menggulingkan pemimpin Suriah Bashar al-Assad dan negosiasi nuklir AS dengan Iran. Siapa yang berteman dengan Amerika dan siapa yang bernegoisasi dengan Iran?
Peran Saudi dalam menggalang negara-negara Arab untuk bergabung dalam koalisi melawan ISIS menuai pujian dari Amerika. ada apa ini? siapa lawan siapa kawan sebenarnya?
AS dan negara Barat lainnya menilai Arab Saudi sebagai pasar yang penting bagi industri pertahanan mereka, aliansi Obama merupakan indikasi kekuatan iman kaum Muslimin dan dinamisme mereka; yaitu jika umat Islam tertidur, maka para diktator di Pakistan, Mesir, Suriah, Yordania dan lain sebagainya akan melakukan pekerjaan mereka untuk menundukkan umat Islam sesuai dengan keinginan para penguasa kolonial mereka.
Tak dapat dibayangkan bahwa sementara orang kafir Barat menyatukan semua energi dan kekuatannya untuk menghancurkan aspirasi umat Muslim, kemudian kita menemukan para penguasa negara-negara Muslim berteman dengan kafir Barat dan mencari keridhaan para tuan Baratnya.
Hubungan AS - Arab Saudi meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah Obama melakukan kunjungan ke Riyadh pada Maret lalu untuk memperbaiki hubungan.
Disisi lain, seperti kita ketahui, Dewan Keamanan PBB pada Senin 20 Juli 2015 telah mengesahkan perjanjian nuklir yang ditandatangani final pada tanggal 14 Juli 2015 di Vienna Austria antara Iran dan kelompok negara 5+1.
Inti kesimpulan dari perjanjian itu menunjukkan bahwa Amerika Serikat di balik perjanjian ini bertujuan untuk mempermudah berbagai perkara bagi Iran, dengan jalan mencabut sanksi-sanksi dan membangun hubungan-hubungan secara terbuka dengan Iran.
Dengan itu Iran terus memainkan peran yang bisa mempermudah Amerika menjalankan aksinya, meringankan beban Amerika dan menutupi aib-aib Amerika terhadap negara-negara dan bangsa-bangsa di kawasan.
Dengan demikian secara riil Iran menjalankan politik Amerika seperti yang terjadi di Irak, Suriah dan Yaman. Akan tetapi, nantinya Iran tidak lagi menjalankan perannya itu dari balik tabir tebal yang menutupi pandangan. Iran akan menjalankan perannya itu dari balik tabir tipis atau bahkan tanpa tabir!
****
Saudaraku, Ini telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadis: “Ikatan Islam akan lepas terurai satu per satu, setiap kali simpul terlepas, manusia akan bergantung pada simpul berikutnya, yang pertama terlepas adalah pemerintahan dan simpul yang terakhir adalah shalat" (HR. Hakim / Ahmad).
Syariah tidak bisa ditegakkan sepenuhnya kecuali di bawah khilafah. Karenanya adalah kewajiban bagi setiap Muslim dan Muslimah berjuang dalam kapasitas maksimum untuk mengembalikan khilafah dan melakukannya sesuai dengan metodologi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.